
Database mysql mempunyai fitur export dan import data yang dapat membantu mengelola data yang terdapat di dalam database. Untuk melakukan backup berkala, umumnya kita melakukan export data menggunakan aplikasi manajemen database seperti phpmyadmin. Untuk memasukan data yang sudah kita backup, kita bisa melakukannya dengan cara import database mysql tersebut.
Masalah


Kita bisa melakukan import dengan menggunakan aplikasi manajemen database seperti phpmyadmin. Namun terdapat batasan jumlah atau ukuran database yang bisa kita import menggunakan aplikasi seperti phpmyadmin (meskipun bisa ditingkatkan).
Solusi
Untuk mengatasi hal ini, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melakukan proses restore data (import) dengan menggunakan command line atau perintah yang terdapat pada mysql. Sebagai catatan, kita memerlukan hak akses level tinggi (root misalnya) dan akses ke database menggunakan cli (command line interface).


Lakukan restore atau import data dengan cara mengetikan perintah:
1 | mysql -u [user] -p [database] < [file export] |
User adalah nama user pada database mysql yang kita gunakan. Kita harus menggunakan user yang memiliki otoritas melakukan import data. Nama database adalah nama database yang kita miliki dan/atau sebelumnya sudah dibuat untuk menampung data.
Sedangkan file export adalah file database yang umumnya berformat .sql untuk database relasional yang berisi data dari database yang sebelumnya kita sudah backup atau export. Sebagai catatan, jika pada database tujuan sudah terdapat table, procedure ataupun trigger, akan terjadi eror yang menunjukan hal ini.
Berhasil restore import


Jika proses import berjalan dengan baik, seluruh data (table, procedure, trigger, dsb) yang terdapat pada file dump (file .sql tadi) akan berhasil di-import ke dalam database tujuan. Samapai tahap ini, kita perlu untuk memastikan juga apakah database kita benar-benar berhasil di-import dengan cara melihat dan memeriksa struktur table, record di dalam table, dsb.










Leave a Reply